5/02/2018

PERKEMBANGAN IPTEK DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-sehari seiring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan dalam hubungan saling mempengaruhi antara orang yang satu dengan yang lainnya, peristiwa bimbingan saat itulah dapat terjadi. Sebagai contoh ketika orang tua membimbing anak-anaknya, guru membimbing murid-muridnya baik dalam kegiatan pengajaran maupun non pengajaran. Serta para pemimpin membimbing warga yang dipimpinnya melalui segala kegiatan berupa pidato, rapat, diskusi, dan intruksi. Proses bimbingan dapat pula terjadi melalui media cetak dan media elektronika. Semua peristiwa bimbingan yang terlaksana seperti itu dapat disebut sebagai bimbingan informal yang bentuk, isi dan tujuan, serta aspek-aspek penyelanggaraan tidak terumuskan secara nyata.
Bentuk nyata dari gerakan bimbingan dan konseling yang formal berasal dari Amerika Serikat yang telah dimulai pengembangannya sejak Frank Parson mendirikan sebuah badan bimbingan yang disebut Vocational Bureau di Boston pada tahun 1908. Badan itu selanjutnya diubah namanya menjadi Vocational Guidance Bureau (Jones, 1951). Usaha Parson inilah yang menjadi cikal-bakal pengembangan gerakan bimbingan dan konseling di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka lebih memahami pengertian bimbingan dan konseling perlu ditinjau pengertian bimbingan dan konseling secara lebih luas untuk dijadikan sebagai landasan bagi pembahasan bimbingan dan konseling.
Pada saat ini ilmu pengetahuan telah berkembang sangat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan telah banyak tercipta peralatan- peralatan elektronik yang canggih. Peralatan-peralatan tersebut digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan berbagai aktivitas  serta kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan juga terlihat  jelas pada teknologi informatika yang semakin hari semakin banyak menawarkan fitur-fitur menarik dan canggih dengan kemudahan dalam pengaksesan internet. Alat teknologi informatika yang kini telah menjadi kebutuhan pokok pada aktivitas kerja manusia adalah komputer.
“Komputer adalah pemecah persoalan atau pengolah data yang dapat menghasilkan informasi yang diperlukan.” (Jhon J. Longkutoy)
Dunia pendidikan saat ini juga tidak terlepas pada penggunaan komputer dan pengaksesan internet, yaitu sebagai sarana mempermudah dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Begitu pula dengan dunia bimbingan dan konseling saat ini yang tak terlepas pada penggunaan perangkat komputer. Terutama komputer berbasis internet yang  memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi seorang konselor atau guru penbimbing dalam memberikan layanan terhadap konseli atau peserta didiknya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari teknologi informasi, bimbingan, dan konseling?
2.      Bagaimanakah perkembangan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling?
3.      Apakah hubungan antara teknologi informasi dengan bimbingan konseling?
4.      Apakah tujuan teknologi dan informasi bagi layanan bimbingan dan konseling?
5.      Apakah kelebihan dan kekurangan teknologi informasi dalam layanan bimbingan konseling?
6.      Bagaimanakah cara penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan bimbingan konseling?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari teknologi informasi, bimbingan, dan konseling.
2.      Untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling.
3.      Untuk mengetahui hubungan antara teknologi informasi dengan bimbingan konseling.
4.      Untuk mengetahui tujuan teknologi dan informasi bagi layanan bimbingan dan konseling.
5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi informasi dalam layanan bimbingan konseling.
6.      Untuk mengetahui cara penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan bimbingan konseling.



BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian teknologi informasi, bimbingan dan konseling
Pengertian teknologi informasi adalah perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. (Maharsi, 2000).
Menurut Haag dan Keen, mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu kita bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Sedangkan menurut Martin, “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyampaikan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.” (Izeere, 2011).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI), ialah teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui teknologi telekomunikasi dan peralatan komunikasi sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami.
Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat bersamaan dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi, sehingga mampu menciptakan alat-alat komunikasi yang sangat mendukung perkembangan teknologi informasi, contohnya saja seperti komunikasi searah maupun dua arah. Selain itu dengan adanya internet di Indonesia sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam teknologi informasi yang berbasis internet. Salah satu penggunaan teknologi tersebut adalah bidang bimbingan dan konseling.
Menurut Prayitno & Erman Amti, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Hadi, 2014).
Sedangkan pengertian pelayanan konseling itu sendiri berasal dari Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain. Menurut Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways).
Definisi konseling menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. (Cahyono, 2014).
Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”. Pelayanan konseling adalah suatu kegiatan antara seorang konselor (orang yang terlatih) dengan konseli (orang yang mencari pertolongan) untuk melayani kebutuhan konseli agar konseli belajar untuk berhubungan dengan dirinya dan orang lain supaya kemampuan konseli berjalan secara optimal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya se-optimal mungkin secara mandiri.

B. Perkembangan teknologi informasi dalam bimbingan konseling
Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak luas dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Dalam bidang tersebut teknologi dan informasi membantu dalam proses konseling dengan menggunakan pelayanan berbasis teknologi dan informasi.
Dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesia telah mengamanatkan kepada para konselor untuk menguasai teknologi informasi untuk kepentingan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1.      Konseling melalui Telepon.
2.      Konseling melalui video-Phone.
3.      Konseling berbantuan komputer yaitu Email.
4.      Konseling melalui internet atau chatting.

Selain itu, dalam mengaplikasikan konseling berbasis teknologi dan informasi bisa dilakukan dengan cara dalam bentuk layanan, yaitu:
1.      Pada layanan orientasi yaitu layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai. Dalam layanan ini, teknologi yang dapat diterapkan yaitu membuat publikasi berupa pemberi informasi dan pengenalan tentang BK dengan bantuan komputer.
2.      Layanan informasi yang merupakan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa, dan mengembangkan keterampilan siswa bagaimana mencari informasi (personal-sosial, karier, pendidikan). Teknologi yang dapat diterakan yaitu self-initiated information searching dengan menggunakan internet.
3.      Layanan konsultasi yaitu layanan bantuan yang diberikan kepada guru, administrator sekolah, dan orang tua untuk memahami siswa atau anak. Teknologi yang dapat diterapkan yaitu cyber consultation/cyber counseling.
4.      Layanan appraisal yang merupakan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang berupa pengumpulan, analisa, dan pengumpulan data personal, psikologis, sosial siswa; yang berguna untuk memahami siswa dan membantu siswa memahami dirinya sendiri. Teknologi yang dapat diterapkan pada teknik testing dan non testing menggunakan komputer dan internet.
5.      Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Pada layanan ini juga, apabila konselor tidak bisa menemui konselinya dalam melakukan konseling konselor bisa menggunakan teknologi berupa cyber consultation/cyber counseling  seperti menggunakan e-mail, jejaring social (internet) atau menggunakan handphone.

C. Hubungan antara teknologi informasi dengan bimbingan konseling
Bimbingan dan konseling komperhensif merupakan upaya pemberian bantuan atau layanan untuk peserta didik secara utuh dan keseluruhan yang melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staff administrasi, orang tua, dan masyarakat.
Fokus utama dalam bimbingan dan konseling komprehensif adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal. Bimbingan konseling komprehensif bersifat wajib bagi semua peserta didik, artinya siapapun bisa mendapatkan layanan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya bimbingan konseling komprehensif diharapkan tidak ada lagi anggapan bahwa layanan diberikan hanya untuk peserta didik yang bermasalah. (Mayasari, 2012)
Sekarang ini teknologi sangat dibutuhkan hampir setiap orang, begitu pula dalam progam Bimbingan dan Konseling dalam layanannya. Teknologi informasi dapat digunakan dalam BK komprehensif sebagai penunjang layanan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Sugiyatno, teknologi yang dapat digunakan untuk membantu layanan Bimbingan dan Konseling salah satunya dengan computer. Penggunaan computer (internet) dapat memudahkan kita dalam proses layanan konseling dengan E-counseling (elektronik konseling). Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja konselor.
Komputer merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses konseling. Akhmad Sudrajat, M.Pd dalam majalah Bimbingan dan Konseling (2012: 49) menuliskan pentingnya internet sebagai media layanan Bimbingan dan Konseling. Salah satu landasan dalam penyeelenggaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, interaksi antara konselor dengan individu yang dilayani (konseli) tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet dalam bentuk ”cyber counseling.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dalam bimbingan konseling memiliki beberapa fungsi, terutama komputer dan internet. Diantaranya:
1.      Mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah data.
2.      Menjaga kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
3.      Membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4.      Memberikan kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
5.      Menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur.

D. Tujuan teknologi dan infomasi bagi layanan bimbingan dan konseling
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi maka menuntut program bimbingan dan konseling agar dapat memberikan layanan yang maksimal sesuai dengan tuntutan zaman. Menurut blog Sugiyatno, teknologi informasi mempunyai tujuan diantaranya menambah pengetahuan melalui diskusi antar konselor yang dilakukan melalui dunia maya seperti chatting dan email, dapat mengembangkan minat dan potensi setiap siswa melalui media elektronik yang disediakan oleh konselor, dapat menambah informasi mengenai bimbingan dan konseling melalui internet, memberikan informasi kepada konseli tentang apa yang dibutuhkannya melalui teknologi informasi seperti blog,  mempermudah konselor untuk menyusun serta mengolah data konseli, serta dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa melalui e-counseling walaupun ada jarak memisahkan.
Dengan begitu diharapkan teknologi informasi dapat menjembatani antara konselor dan konseli ataupun antar konselor untuk tetap dapat terhubung satu sama lain dan dapat mempermudah tugas konselor dalam proses bimbingan dan konseling.

E. Kelebihan teknologi informasi dalam layanan bimbingan konseling
Beberapa manfaat TI dalam BK yakni, mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan mengolah data, menjaga kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya, membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling, memberikan kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang mereka terima tanpa bertemu secara langsung (E-Counseling), dan menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur. (Primadika, 2015)
Salah satu penerapan teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan dukungan sistem. Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem pendidikan, sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara sarana-prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas. (Sulistyorini, 2012)
Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:
1.      Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
2.      Akan meningkatkan kunjungan ke website, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
3.      Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
Menurut Sampson, Kolodinsky, & Greeno (Huda, 2011) Berdasarkan potensi penggunaan komputer untuk konselor dalam bimbingan dan konseling, Setidaknya ada 28 (dua puluh delapan) manfaat dari penggunaan komputer berbasis internet terhadap profesi konseling, yaitu :
1.       Bantuan diri Software
2.       Client/therapist Email / surat elektronik
3.       Collegial professional Email / surat elektronik
4.       Diseminasi informasi Website / homepage
5.       Dukungan / pengukuhan Chat rooms
6.        Kegiatan asosiasi professional Newsgroups
7.       Konsultasi a. komputer konferensi video, b. Newsgroups
8.       Marketing Email / surat elektronik
9.       Masukan Email / surat elektronik
10.     Membantu diri sendiri Chat rooms
11.    Monitoring inter-sessions Email / surat elektronik
12.    Pekerjaan rumah: a. Email / surat elektronik, b. Komputer konferensi video, c. Software
13.    Pelatihan keterampilan Software
14.    Pelatihan kompetensi Simulasi terkomputerisasi
15.    Pemasaran / periklanan Website / homepage
16.    Penelitian a. Email / surat elektronik, b. Pangkalan data / FTP site
17.    Penilaian dan analisis Pangkalan data / FTP site
18.    Publikasi Website / homepage
19.    Referral / alih tangan: a. Newsgroups, b. Email / surat elektronik, c. Komputer konferensi video
20.    Screening Email / surat elektronik
21.    Sumber daya untuk informasi a. Newsgroups, b. Pangkalan data / FTP site
22.    Sumber informasi perpustakaan Pangkalan data / FTP site
23.    Supervisi Simulasi terkomputerisasi
24.    Surat menyurat untuk penjadwalan / janji Email / surat elektronik
25.    Terapi kelompok Chat rooms
26.    Terapi a. Email / surat elektronik, b. Komputer konferensi video
27.    Tindak lanjut post-therapeutic Email / surat elektronik
28.    Transfer rekaman konseli a. Email / surat elektronik, b. Pangkalan data / FTP site
Manfaat komputer berbasis internet lebih banyak berorientasi kepada layanan dan sebagai media partner untuk mempermudah kerja-kerja konselor dalam mengoptimalkan layanannya sehingga secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari penggunaan teknologi dan informasi dalam bimbingan dan konseling, yaitu:
1.       Pembelajaran dari mana dan kapan saja .
2.       Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru .
3.       Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
4.       Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi.

F. Kekurangan teknologi informasi dalam layanan bimbingan konseling
Selain kelebihan adapula kelemahan atau kekurangan dalam pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya:
1.       Konselor tidak dapat memastikan bahwa konselinya benar-benar serius atau tidak.
2.       Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling
melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut
tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat memanfaatkannya.
3.       Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
4.       Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan
jarak baik secara fisik maupun psikis diantara konselor dan  konseli.
5.       Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari konseli, sehingga pemecahan masalah kurang jelas.
6.       Media yang digunakan kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan konselinya.

G. Contoh penggunaan komputer berbasis internet dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Berikut ini contoh penggunaan komputer berbasis internet dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
1.      Website / Blog
Website ini berfungsi sebagai pusat informasi palayanan bimbingan dan konseling kepada siswa di sekolah. Hal ini akan memberikan gambaran awal kepada siswa tentang proses layanan bimbingan dan konseling. Termasuk di dalamnya informasi materi yang diberikan kepada siswa dalam layanan bimbingand dan konseling.

2.      Social network
Social network atau jejaring sosial adalah salah satu layanan dunia maya yang memungkinkan orang-orang dari tempat yang berbeda-beda bertemu dan saling berkomunikasi. Konseling FaceBook adalah bantuan psikologis kepada siswa (konseli) secara online melalui FaceBook mengembangkan dirinya secara optimal. (Sudrajat dalam majalah BK, 2011:50).
Untuk menyelenggarakan konseling FaceBook terlebih dahulu harus ditetapkan aturan  selain yang telah ditetapkan oleh FaceBook (term of service) itu sendiri, dan ini harus ditaati konselor dan anggota komunitas. aturan khusus itu dibuat berdasakan asas-asas dalam konseling, misalnya asas kerahasiaan, setiap siswa yang tergabung dalam komunitas konseling FaceBook berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan atas setiap informasi yang berkembang dalam konseling FaceBook.
3.      E-mail
Email adalah layanan surat elektronik yang memungkinkan pengiriman surat secara lebih cepat dan murah. Melibatkan interaksi interaksi jarak jauh yang tidak sinkron antara konselor dan konseli dengan menggunakan apa yang dibaca via teks untuk berkomunikasi.
4.      Chat room
Layananan chat room gratis banyak di sediakan saat ini. Kita bisa membuat grup khusus untuk sekolah yang kita layani untuk memberikan layanan bimbingan konseling secara virtual melibatkan interaksi interaksi jarak jauh yang sinkron antara konselor dan konseli dengan menggunakan apa yang dibaca via teks untuk berkomunikasi.
5.     Video call
Video call ini memungkinkan orang-orang dapat berkomunikasi dengan bertatap muka secara langsung dengan lawan bicaranya.melibatkan interaksi interaksi jarak jauh yang sinkron antara beberapa konselor dan beberapa konseli dengan menggunakan apa yang dilihat dan didengar via video untuk berkomunikasi
Selain itu, Nurfitriyani (2011) kemudian memaparkan beberapa penerapan komputer sebagai sarana kerja bimbingan dan konseling mulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi.
1.       Penerapan Komputer Sebagai Sarana Kerja BK di Sekolah Dasar 
Komputer sebagai sarana kerja Bimbingan Konseling padajenjang Sekolah Dasar, dapat diterapkan sebagai berikut.
a.       Pusat arsip data siswa
b.      Informasi kasus atau presensi bimbingan
c.       Alat penyelenggaraan konseling kelompok melalui proyekto
2.      Penerapan Komputer sebagai sarana kerja BK di Sekolah Menengah
a.       Pemanfaatan internet
b.      Pemakaian surat elektronik (email dan messaging dengan memperhatikan etika)
c.       Publikasi pengumuman baik dalam blog maupun arsip pada komputer
d.      Materi ajar menggunakan media proyektor
e.       Program publikasi dan informasi
f.       Penyelenggaraan kompetensi ilmiah, seni, ketangkasan secara online yang bernilai positif bagi peserta didik
g.      Pembuatan database peserta didik
3.      Penerapan Komputer Sebagai Sarana Kerja BK di Perguruan Tinggi
a.       Bimbingan Konseling melalui Surat Elektronik atau e-mail
b.      Pemberian informasi melalui websites / homepages
c.       Bimbingan dan Konseling kelompok melalui chat room
d.      Konsultasi melalui komputer konferensi video, atau grup
e.       Periklanan mengenai layanan Bimbingan Konseling melalui e-mail maupun web
f.       Pelatihan keterampilan melalui software dan simulasi terkomputerisasi
g.      Pengambilan sumber daya informasi
h.      Penyimpanan catatan kasus
i.        Informasi konseli
j.        Tata kearsipan


BAB III
PENUTUP


A.  Simpulan
Teknologi informasi tidak hanya sekedar teknologi komputer melainkan gabungan dari komputasi dengan jalur komunikasi diantaranya, telepon, komputer, internet, televisi, radio dll. Teknologi informasi diciptakan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia sebagai individu yang ingin pekerjaannya lebih mudah dan sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi. Dalam pelayanan bimbingan konseling teknologi informasi digunakan apabila pelayanan tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan secara langsung, jadi teknologi informasi dalam bimbingan konseling hanya sebagai alternatif.  Konselor dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam menyusun, mencari dan mengolah data. Komputer pun dapat menyimpan dan mendapatkan informasi dengan lebih cepat, mudah, dan praktis. 
Pelayanan konseling ditujukan untuk memecahkan masalah dan kalau bisa mencegah timbulnya masalah, namun kesibukan konseli dan konselor sendiri terkadang malah menambah masalah.  Dengan teknologi informasi masalah tersebut akan dapat diminimalisir. Kelebihan yang didapat dari pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya mudah diakses, tanpa biaya transportasi, tidak ada batas ‘ruang’ dan ‘waktu’. Selain itu, konseli lebih terbuka karena bersifat pribadi. Kode etik yang berlaku dalam profesi bimbingan konseling harus diperhatikan oleh konselor supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekiranya pembahasan ini sudah memberikan gambaran tentang konsep dan oprasional teknologi informasi dalam bimbingan konseling.
  
B.  Saran
Konselor harus senantiasa menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan bimbingan konseling, tentunya ditunjang oleh kompetensi yang memadai mengenai teknologi informasi. Teknologi informasi mampu menunjang pelayanan bimbingan konseling agar lebih efektif. Maka dari itu, konselor harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan teknologi yang berkembang saat ini. Konselor akan selalu menjadi idola konseli apabila selalu up to date. Karena pada dasarnya bimbingan adalah long life learning atau belajar sepanjang hayat.
Penyediaan infrastruktur harus ditingkatkan, khususnya di Indonesia masih banyak tempat-tempat terpencil yang belum terjamah oleh teknologi. Penyediaan perangkat teknologi informasi adalah hal yang mutlak dalam konseling melalui teknologi informasi, sehingga pelayanan bimbingan konseling akan berjalan efektif tanpa batas ruang dan waktu.


DAFTAR PUSTAKA

Anne ahira. ______. Manfaat Komputer Bagi Anda. From : http://www.anneahira.com/manfaat-komputer-5703.htm. diakses pada jum’at 11 Mei 2012
Gunawan, Tegar Chandra. 2011. Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli. From : http://30211259.blogspot.com/2011/09/pengertian-teknologi-informasi-menurut.html. di akses pada tanggal : 18 Mei 2012
Suharman, Wahid. 2011. IMPLIKASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING. From : http://konselorindonesia.blogspot.com/2011/02/implikasi-perkembangan teknolo gi.html. diakses pada 11 Mei 2012
Agung Primadika. (2015). “Fenomena Pemanfaatan TI bagi BK”, (online). http://a-primadika.blogspot.co.id/. Diakses 10 September 2015.
Desi Mayasari. (2012). “Bimbingan dan Konseling Komprehensif”, (online). http://dhesimay.blogspot.com. Diakses: 02 Juli 2012.
Sugiyanto. “Bahan Kuliah 3 TI BK”, (online). http://staff.uny.ac.id/dosen/sugiyanto-mpd. Diakses tanggal 10 September 2015
Sulistyorini. (2012). “Urgensi Penggunaan Teknologi dalam BK”, (online). http://ninishoes.blogspot.co.id/2012/06/makalah-2.html. Diakses tanggal 10 Sepetember 2015.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar