10/06/2012

MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT ( CALUNG )

PENDAHULUAN

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut tangga nada pentatonik (da-mi-na-ti-la).
Adapun pengertian calung menurut Kamus Umum Basa Sunda adalah ‘tatabeuhan tina awi guluntungan, aya anu siga gambang aya anu ditiir sarta ditakolannana bari dijingjing’ (tetabuhan yang terbuat dari bambu, ada yang seperti gambang, ada yang disemat serta ditabuh sambil dijinjing). Sedangkan pengertian lain dari calung adalah seni pertunjukkan yang waditra pokoknya mempergunakan calung .

SEJARAH

Calung tercipta karena naluri, alam, watak serta lingkungan yang bersifat agraris serta tidak lepas dari ciri-ciri sifat bangsa Indonesia yang selalu bergotong-royong. Calung pun dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda. Asal usul terciptanya musik bambu calung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan.
Dalam mengolah pertanian masyarakat Sunda dahulu telah melahirkan penciptaan syair dan lagu sebagai penghormatan dan persembahan terhadap Dewi Padi.Selanjutnya lagu-lagu persembahan tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana dan kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal dengan sebutan calung. Jadi, seni calung tumbuh dari seni yang pada mulanya bersifat mistik spiritual atau upacara, namunsekarang telah berkembang sekaligus berubah menjadi seni hiburan dan seni pertunjukkan yang aktraktif dan humoris.

PERKEMBANGAN

Calung yang dikenal di wilayah Jawa Barat adalah seni pertunjukan yang menggunakan waditra calung jingjing sebagai media. Dahulu ada calung renteng, Cara menabuh calung renteng seperti halnya menabuh waditra pada kesenian arumba. Tetapi sayang, kesenian calung renteng tidak dapat bertahan sehubungan dengan berkurangnya penggemar dan tidak ada regenerasi penabuhnya.
       Sebelum terjadi pembaharuan, calung yang digunakan di wilayah Jawa Barat adalah calung konvensional yaitu terdiri atas calung kingking, calung panempas, calung jongrong, dan calung gonggong.

  Calung berfungsi sebagai :

1. Dua perangkat calung gambang masing-masing 16 batang
2. Jengglong calung terdiri dari 6 batang
3. Sebuah gong bamboo yang biasa disebut gong bumbung
4. Calung Ketuk dan Calung Kenong terdiri dari 6 batang
5. Kendang

Pertunjukan calung sekarang menggunakan dua buah calung kingking dan dua buah calung panempas dengan laras yang sama. Perkembangan calung demikian membutuhkan keterampilan menabuh yang semakin kompleks pada para pemainnya. Sebagai pelengkap pertunjukan ditambah dengan seorang pemain kosrek yang biasanya sekaligus berperan sebagai bodor atau lawak. Kelengkapan permainan calung lainnya adalah gendang dan gong. Kini secara kreatif seniman calung menambahkan waditra lain, seperti rebab, kecapi, biola, dan bahkan alat musik elektone, dan gitar.

Fungsi dan Peranan Calung
*      sarana upacara ritual
*      sebagai alat pengiring
*      sebagai alat hiburan dan seni pertunjukan

ALAT MUSIK

1.            Calung gambang

Calung gambang adalah sebuah calung yang dideretkan diikat dengan tali tanpa menggunakan ancak/standar. Cara memainkannya sebagai berikut: kedua ujung tali diikatkan pada sebuah pohon/tiang sedangkan kedua tali pangkalnya diikatkan pada pinggang si penabuh. Motif pukulan mirip memukul gambang.

2.             Calung gamelan

Calung gamelan adalah jenis calung yang telah tergabung membentuk ansamble. Sebutan lain dari calung ini adalah Salentrong (di Sumedang).

3.            Calung rantay
4.            Calung panempas berperan memberikan balunganing gending terhadap melodi.
5.            Calung gonggong berperan memberikan suara gong pada akhir melodi.
6.            Calung jongrong berperan sebagai kenongan.
7.            Calung kingking berperan sebagai melodi lagu.

TOKOH

Namanya Hendarso, tapi lebih dikenal dengan nama panggung Darso. Lahir di Bandung pada 12 Agustus 1945. Kiprahnya dimulai pada tahun 1962 sebagai pemain bas grup Nada Karya dan Nada Kencana.
Di tatar Sunda nama Darso terkenal sebagai seniman; penyanyi pop Sunda dan pemain calung. Dia sudah menghasilkan hampir 300 judul musik berbahasa Sunda dengan bermodalkan calung dan dipadukan dengan musik pop selama lebih dari 45 tahun. Beberapa karya Darso yang terkenal adalah lagu Duriat, Dina Amparan Sajadah, Ararateul (Cucu Deui), Tanjakan Burangrang, Kabogoh Jauh, dan masih banyak lagi lainnya.
Namun, pada hari Senin, 12 September 2011 Darso berpulang ke Rahmatullah dalam usia 66 tahun. Dia meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Soreang, Kab. Bandung.

Contoh Lagu


Lebah tanjakan Burangrang
ayaasih aya cinta
miguraan dua hate
nu teupang pada harita
Campaka tilam katresna
nyeungitan jangji duaan
harepan datang nembongan
ngolebat bagja duaan
Lebah tanjakan Burangrang
didinya ngajikna rasa
lebah tanjakanBurangrang
didinya janji duaan

Lebah tanjakan Burangrang
didinya ngajikna rasa
lebah tanjakanBurangrang
didinya janji duaan

Campaka tilam katresna
nyeungitan jangji duaan
harepan datang nembongan
ngolebat jangji duaan
Lebah tanjakan Burangrang
aya tapak rasa cinta
waktu kuring datang deui
tiluan eujeung si cikal

Deskripsi Lagu

Lagu di atas berjudul Tanjakan Burangrang, yang merupakan lagu yang menceritakan tentang dua orang manusia yang sedang jatuh cinta. Lalu mereka berjanji untuk menjalin cinta sehidup semati. Namun, salah satu dari mereka ada yang mengingkari janjinya tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1 komentar:

  1. Untuk pecinta lagu sunda tempo dulu yang ingin merekam ulang lagu sunda karya cipta kosamandjaya bisa menghubungi tlp 081802141297 (bambang nurjaya) alamat jalan.Pelesiran No.89 - bandung.lagu karya cipta kosamandjaya diantaranya.Talak Tilu,Bajing Luncat,Bangbung Ranggaek,Cikapundung,Orai Welang,Ngaronda,Pagetreng,Pateupang Dina Impenan,Cinta Lalamunan,Tumila di adu Boxen dll.lagu-2 diatas pernah dipopulerkan oleh Upit Sarimanah,taty shaleh,Euis Komariah.Terima Kasih

    BalasHapus